Halaman
BAB 5
EVOLUSI
“
The Origin of Species
” adalah se-
buah buku yang diterbitkan oleh Charles
Darwin pada tahun 1859. Buku ini berdam-
pak besar terhadap cara berpikir dunia
barat. “
The Origin of Spesies
” menjelas-
kan bahwa semua makhluk hidup di bumi ini
merupakan hasil keturunan dari moyang
yang sama yang mengalami modifikasi.
Pernyataan ini dikenal dengan Teori
Evolusi. Gambar di samping menunjukkan
perbandingan anatomi seekor mamalia
terhadap mamalia yang lain.
Sumber:
Ensiklopedi Sains & Kehidupan,
2003
Tujuan pembelajaran kalian pada bab ini adalah:
x
dapat menjelaskan pengertian evolusi;
x
dapat menjelaskan petunjuk-petunjuk evolusi;
x
dapat menjelaskan mekanisme evolusi;
x
dapat menjelaskan perkembangan Teori Evolusi;
x
dapat menjelaskan tanggapan Teori Evolusi Darwin.
Kata-kata kunci
x
abiogenesis
x
fosil
x
biogenesis
x
homologi
x
evolusi
x
seleksi alam
x
variasi
x
varian
Evolusi
73
Evolusi di permukaan bumi diawali dengan adanya asal-usul
kehidupan di muka bumi ini. Beberapa ilmuwan maupun ahli yang
mengemukakan pendapat atau argumentasi tentang asal-usul
kehidupan ini, di antaranya Archbishop Usser (1650 SM) dan
Armagh (Inggris) yang menyimpulkan bahwa bumi dan kehi-
dupan di dalamnya diciptakan oleh Tuhan pada waktu yang telah
ditentukan (Teori Penciptaan). Adapun Teori Cosmozoa menga-
takan bahwa kehidupan di bumi berasal dari ruang angkasa. Hal
ini dapat diamati pada banyaknya molekul organik, seperti
sianogen maupun asam hidrosianida yang ditemukan di bumi.
Pada akhir abad ke-17, seorang ilmuwan IPA berkebang-
saan Belanda yaitu Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723)
mengemukakan teori asal-usul kehidupan yang dikenal dengan
Teori Abiogenesis (kehidupan berasal dari benda mati). Teori ini
sama halnya dengan Teori Generatio Spontanea
(Abiogenesis)
dari Aristoteles (384–322 SM). Lain halnya dengan teori yang
dikemukakan oleh seorang ahli IPA Francisco Redi (1616–1628)
melalui percobaannya yang terkenal dengan dua toples yang
masing-masing berisi daging, dan salah satu toples ditutup rapat.
Hasil dari percobaan ini ternyata dapat menyanggah Teori
Abiogenesis dengan kesimpulannya (Teori Biogenesis) bahwa
kehidupan berasal dari benda hidup bukan benda mati. Teori ini
kemudian diperkuat oleh Lazzaro Spallanzani (1729–1799) yang
melakukan eksperimen dengan tiga buah tabung yang berisi air
kaldu. Tabung pertama dibiarkan terbuka, sedangkan tabung
kedua dan ketiga dipanasi sampai mendidih selama 15 menit.
Pada tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka, sedangkan ta-
bung ketiga ditutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiarkan
selama tujuh hari, air kaldu yang tutupnya terbuka menjadi keruh
penuh dengan bakteri, sedang air kaldu yang tertutup keadaannya
masih seperti semula.
Berdasarkan eksperimen L. Spallanzani, ternyata ada kele-
mahannya yaitu dengan tertutupnya tabung, maka hal tersebut
menutup kemungkinan adanya gaya yang masuk untuk hidup.
Untuk itu, Louis Pasteur (1822–1895) seorang ahli biokimia dan
mikrobiologi dari Prancis mengadakan riset dengan mengganti
tabung yang tertutup tersebut dengan pipa panjang berlekuk
(seperti leher angsa) yang terbuka atau dapat berhubungan de-
ngan udara luar. Hal ini diperkirakan jika ada bakteri tidak akan
dapat masuk ke dalam tabung karena tertahan dalam leher angsa
tersebut. Berdasarkan hasil ini, berakhirlah Teori Abiogenesis dan
digantikan Teori Biogenesis dengan pernyataannya yang terkenal
omne vivum ex ovo omne ovum ex vivo
(kehidupan berasal dari
telur, telur berasal dari makhluk hidup).
Biologi SMA Jilid 3
74
Berdasarkan hasil eksperimen Louis Pasteur yang
berhasil menumbangkan Teori Abiogenesis itu, kemudian
ahli biokimia Rusia Oparin (1929) dan ahli kimia Amerika
Harold Urey (1893) mengemukakan tentang Teori Urey
dan Teori Oparin. Teori tersebut menyatakan bahwa
kehidupan berawal dari atmosfer yang kemudian ber-
kembang menjadi berbagai makhluk hidup seperti seka-
rang ini.
Untuk membuktikannya, Stanley Miller (1953) mahasiswa
dari Universitas Chicago, membuat serangkaian alat percobaan
dengan tabung kaca yang diatur pemasukan gas-gas CH
4
, NH
3
,
H
2
, dan H
2
O. Alat tersebut dilengkapi dengan elektrode-elektrode
bersumber listrik, yang berfungsi untuk menghasilkan loncatan
bunga api sekaligus sebagai pencampur dari gas-gas tadi. Hasil
dari loncatan bunga api yang bertegangan tinggi membentuk satu
senyawa kimia yaitu asam amino.
Atmosfer bumi kita kaya akan zat-
zat kimia seperti CH
4
(metana), NH
3
(amoniak), dan hidrogen. Zat-zat kimia
tersebut bersama air dalam bentuk uap
air akan mengadakan reaksi dengan
sinar-sinar kosmis dan loncatan-lon-
catan listrik alam membentuk protein,
yang merupakan komponen dasar ma-
khluk hidup.
Berdasarkan beberapa teori yang
mengemukakan tentang asal-usul kehi-
dupan tersebut, menjadikan pengeta-
huan awal dalam membuka ragam
kehidupan yang ada sampai saat seka-
rang ini. Setelah itu, banyak ilmuwan-
ilmuwan yang menyelidiki lebih lanjut
tentang keanekaragaman makhluk hi-
dup di bumi ini. Dengan kata lain,
pengetahuan evolusi menjadi perhatian
serta bahan penyelidikan yang menarik.
A. Pengertian Evolusi
Evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan yang dialami
makhluk hidup secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama
sehingga terbentuk spesies baru. Kajian yang membahas tentang
kejadian makhluk hidup yang bisa beraneka ragam di bumi ini
disebut dengan Teori Evolusi.
Sumber:
Ensiklopedi Sains &
Kehidupan,
2003
S
Gambar 5.1 Percobaan
Biogenesis (Louis Pasteur)
Sumber:
Biologi,
1992
S
Gambar 5.2
Percobaan Stanley Miller
Letupan
bunga api
Gas
CH
4
NH
3
H
2
O
H
2
Elektroda
Kondensor
Lekukan
Air yang mendidih
Ke ruang
hampa
Evolusi
75
Para ilmuwan biologi, seperti Charles Darwin (Inggris, 1809–
1882) menyatakan bahwa makhluk hidup selalu mengalami
perubahan secara berangsur-angsur dalam waktu yang relatif
lama. Dengan adanya perubahan tersebut, mengakibatkan tim-
bulnya sifat-sifat baru. Sifat baru yang mula-mula merupakan
penyimpangan sedikit dari sifat asli, namun karena berlangsung
terus-menerus dalam waktu yang lama akhirnya menyebabkan
munculnya jenis makhluk hidup baru dengan sifat yang berbeda
dari sifat asal makhluk hidup tersebut.
Para ahli biologi telah mengakui bahwa makhluk hidup yang
ada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa lalu. Bukti
adanya petunjuk kehidupan pada masa lalu yang berbeda terdapat
pada tiap-tiap lapisan bumi dengan adanya perubahan yang nyata
dari masa ke masa. Lapisan bumi yang paling atas menunjukkan
adanya kegiatan pada masa yang paling muda. Makin ke bawah,
memberi petunjuk pada masa yang lebih tua. Spesies-spesies
yang hidup pada lapisan bumi yang atas, berasal dari kehidupan
pada lapisan bumi di bawahnya. Begitu seterusnya, sehingga
makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup
pada masa lampau yang mengalami beberapa perubahan melalui
peristiwa evolusi.
B. Petunjuk-Petunjuk Evolusi
Petunjuk evolusi digunakan untuk menjawab kebenaran
tentang adanya evolusi. Petunjuk evolusi berupa fakta-fakta yang
terdapat di bumi yang mendukung peristiwa evolusi sebagai
berikut.
1. Variasi dari Individu-Individu dalam Satu Keturunan
Kenyataan di alam tidak pernah ditemukan individu
yang sama persis, meskipun dalam satu keturunan. Adanya
perbedaan tersebut menimbulkan variasi. Individu yang
mengalami variasi disebut varian. Darwin berpendapat
variasi-variasi tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar, misal
makanan, suhu, dan tanah. Jika individu yang telah menga-
lami perubahan berada pada tempat yang berbeda dari
asalnya, dalam perkembangannya akan mengalami perubah-
an yang sifatnya menetap dan akan makin berbeda dengan
nenek moyang dari tempat asal-usulnya. Darwin juga ber-
pendapat pada peristiwa domestikasi spesies yang dimulia-
kan, manusia berasal dari spesies liar yang kemudian me-
ngalami perubahan yang akhirnya terjadi variasi. Terjadinya
variasi digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi yang
mengarah pada terbentuknya spesies-spesies baru.
Charles Robert Darwin
(1809-1882) adalah
seorang ilmuwan dari
Inggris yang
mencetuskan teori
evolusi melalui proses
seleksi alam. Sampai saat
ini, karyanya yang
berjudul “
The Origin of
Species by Means of
Natural Selection
”
mengundang pendekatan
di kalangan para ilmuwan.
Meskipun demikian,
pemikiran Darwin menjadi
dasar ilmu evolusi.
Sumber:
Ensiklopedi Umum
Pelajar
, 2005
INFO
Biologi SMA Jilid 3
76
2. Petunjuk Fosil dari Berbagai Lapisan Bumi
Fosil digunakan sebagai petunjuk evolusi karena meru-
pakan sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah membatu
yang berada pada lapisan-lapisan bumi. Lapisan-lapisan bumi
menunjukkan tingkat usia bumi sehingga dapat dijadikan
petunjuk adanya hewan atau tumbuhan pada masa-masa
tertentu. Umur fosil ditentukan berdasarkan lapisan bumi
tempat fosil ditemukan. Dengan membandingkan macam-
macam fosil dari berbagai lapisan bumi diperoleh petunjuk
bahwa telah terjadi evolusi. Adanya perubahan bentuk-
bentuk fosil dari lapisan
bumi yang tua ke lapisan
bumi yang muda, merupa-
kan petunjuk mengenai
adanya evolusi. Ditemukan-
nya fosil kuda secara leng-
kap pada setiap zaman geo-
logi menunjukkan adanya
perubahan secara berang-
sur-angsur dalam waktu
yang lama sesuai dengan
perubahan masa. Kuda
yang pertama ditemukan di-
sebut
Eohippus
yang hidup
pada zaman Eosin 60 juta
tahun yang lalu.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari
Eohippus
sam-
pai
Equus
adalah sebagai berikut.
a. Ukuran dari sebesar kucing berkembang sampai menjadi
sebesar kuda seperti sekarang.
b. Perkembangan kepala makin besar sehingga jarak antara
ujung mulut dengan mata makin panjang.
c. Leher makin tumbuh panjang dan mudah digerakkan.
d. Perkembangan geraham depan dan belakang makin
sempurna untuk menghancurkan makanan (rumput) seca-
ra mekanis.
e. Anggota tubuh makin panjang, sehingga kemampuan
berlari makin cepat.
f. Perubahan bentuk dan jumlah jari kaki dari berjumlah 5
hingga tinggal satu jari yang tumbuh membesar dan
panjang. Jari ke-2 dan ke-4 mereduksi hingga tidak ber-
fungsi lagi.
Sumber:
Encarta Encyclopedia
S
Gambar 5.3
Evolusi Kuda
Evolusi
77
3 . Homologi Antarorgan-organ pada Makhluk Hidup
Homologi adalah organ-organ yang mempunyai bentuk
asal sama dan kemudian berubah strukturnya sehingga
fungsinya berbeda. Homologi digunakan sebagai petunjuk
evolusi dengan membandingkan
asal-usul organ-organ makhluk hi-
dup tersebut dari berbagai spesies.
Contoh, tangan manusia homolog
dengan kaki depan kucing, kuda,
buaya, dan vertebrata lainnya, na-
mun fungsi dari anggota depan ma-
sing-masing spesies tersebut ber-
beda. Sebaliknya, organ-organ yang
sama fungsinya tetapi memiliki asal-
usul yang berbeda disebut analog.
Contoh, sayap burung analog
dengan sayap serangga. Macam-
macam anggota gerak itu pada
spesies-spesies tersebut mengalami
modifikasi yang adaptif.
4. Embriologi Perbandingan dalam Perkembangan
Makhluk Hidup
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang per-
kembangan embrio. Perkembangan embrio menunjukkan
adanya kesamaan pada fase-fase perkembangannya.
Haeckel (1834–1919) mengemukakan Teori Rekapitulasi
yang menyatakan bahwa suatu organisme atau individu da-
lam perkembangannya (ontogeni) cenderung untuk mereka-
pitulasi tahap-tahap perkembangan yang telah dilalui nenek
moyangnya (filogeni). Filogeni adalah sejarah perkembangan
organisme dari filum paling sederhana hingga paling
sempurna. Ontogeni adalah sejarah perkembangan organis-
me dari zigot sampai dewasa. Ontogeni organisme merupa-
kan ulangan dari sejarah perkembangan evolusi atau dengan
kata lain ontogeni merupakan ulangan singkat dari filogeni.
Dalam embriologi perbandingan terdapat hubungan kekera-
batan pada Vertebrata yang ditunjukkan adanya persamaan
bentuk perkembangan yang dialami dari zigot sampai embrio.
Makin banyak persamaan yang dimiliki embrio-embrio me-
nunjukkan makin dekatnya hubungan kekerabatan.
Sumber:
Encarta Encyclopedia
S
Gambar 5.4
Homologi anggota tubuh depan berbagai macam
Vertebrata
Biologi SMA Jilid 3
78
5. Pengaruh Penyebaran Geografis Makhluk Hidup
Letak geografis berpengaruh terhadap faktor-faktor
utama yang menentukan berbagai tipe atau karakteristik habi-
tat tertentu. Iklim merupakan faktor utama yang menentukan
tipe tanah maupun spesies tumbuhan yang tumbuh di daerah
tersebut. Sebaliknya jenis tumbuhan yang ada menentukan
jenis hewan dan mikroorganisme yang akan menghuni daerah
tersebut. Pada dasarnya iklim tergantung pada matahari.
Matahari bertanggung jawab tidak hanya sebagai intensitas
cahaya yang tersedia untuk proses fotosintesis tetapi juga
temperatur pada umumnya. Komponen iklim lain yang
menentukan organisme apa yang dapat hidup di suatu daerah
adalah kelembapan. Curah hujan yang banyak diperlukan
I I I I I I
II II II II II II
III III III III III III
Ikan
Salamander
Kura
-kura
darat
Ayam
Kelinci
Manusia
Sumber:
Biologi,
1992
S
Gambar 5.5
Perkembangan bermacam-macam embrio Vertebrata
Evolusi
79
untuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang besar,
sedangkan curah hujan yang sedikit membantu komunitas
yang didominasi oleh pohon-pohon pendek, semak belukar,
dan rumput. Dengan demikian iklim merupakan salah satu
faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi. Daerah-
daerah biografi menekankan terutama pada sejarah evolusi
(perkembangan) dari kelompok-kelompok organisme. Dari
mana mereka berasal, bagaimana mereka menyebar, dan
bagaimana distribusinya pada masa sekarang dapat menje-
laskan tentang sejarahnya pada masa lalu.
C. Mekanisme Evolusi
Tidak ada makhluk hidup yang sama persis meskipun berada
dalam satu spesies. Keberadaan macam-macam karakteristik
yang dimiliki individu berperan sebagai pembeda antara individu
yang satu dengan yang lain. Sifat-sifat yang berbeda yang
terdapat pada individu-individu dalam satu spesies disebut variasi.
Individu yang mengalami variasi disebut varian. Jika satu spesies
hidup pada suatu tempat yang berbeda dari asal-usulnya,
keturunan-keturunan berikutnya akan mengalami perubahan
sehingga spesies tersebut tidak sama dengan spesies dari asal-
usulnya, dengan demikian muncul varian.
Sifat dan karakteristik yang dimiliki suatu individu ditentukan
oleh gen. Perubahan yang terjadi pada gen menyebabkan terja-
dinya perubahan sifat pada individu. Faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan perubahan gen? Perubahan gen disebabkan ada-
nya mutasi gen dan rekombinasi gen. Mutasi gen adalah perubah-
an susunan kimia dari suatu gen. Mutasi gen merupakan meka-
nisme evolusi yang sangat penting. Pewarisan sifat dari induk ke
generasi berikutnya terjadi melalui gamet induk. Kenyataan itu
menyebabkan setiap gamet mengandung beribu-ribu gen, setiap
individu menghasilkan beribu-ribu gamet, sehingga jumlah gene-
rasi yang terjadi sedemikian banyak selama masih adanya spesies
tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat diprediksi
jumlah mutasi gen melalui laju mutasi gen dari suatu spesies.
Pemunculan mutasi gen seakan-akan terjadi secara spontan,
misalnya di antara seribu biji yang normal ditemukan satu biji
yang tidak normal. Biji yang tidak normal tersebut menghasilkan
embrio yang abnormal. Hal ini terjadi melalui mutasi gen sehingga
laju mutasi spontan pada biji tersebut dikatakan 1 : 1.000 atau
10
–3
. Laju mutasi suatu spesies adalah angka-angka yang me-
nunjukkan jumlah gen-gen yang bermutasi di antara seluruh
gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu spesies.
Biologi SMA Jilid 3
80
Angka laju mutasi gen yang menguntungkan sangat kecil, yaitu
sekitar 1 : 1.000. Akan tetapi, karena jumlah generasi selama
spesies tersebut hidup cukup besar, maka jumlah mutasi yang
menguntungkan mencapai angka yang cukup besar pula. Misal-
nya terdapat data sebagai berikut.
1.
Angka laju mutasi per gen adalah 1 : 200.000.
2.
Jumlah gen dalam individu yang mampu bermutasi sebesar
1.000.
3.
Perbandingan antara mutasi gen yang menguntungkan de-
ngan mutasi yang terjadi adalah 1 : 1.000.
4.
Jumlah populasi spesies 100.000.000.
5.
Jumlah generasi selama spesies itu ada sebesar 5.000.
Untuk mengetahui mutasi gen yang menguntungkan selama
spesies itu masih ada adalah sebagai berikut.
1.
Jumlah gen yang bermutasi =
1
200.000
u
1.000 =
1
200
gen.
Jumlah mutasi yang menguntungkan dari gen yang bermutasi
=
1
200
u
1
1.000
=
1
200.000
2.
Dalam setiap generasi mutasi gen yang menguntungkan =
1
200.000
u
100.000.000 = 500 gen
3.
Selama spesies itu ada (5.000 generasi) akan terjadi mutasi
gen yang menguntungkan sebesar = 500
u
5.000 = 2.500.000
gen.
Apabila mutasi yang menguntungkan cukup besar, hal ini
memberi peluang munculnya spesies yang adaptif menjadi besar
pula. Adanya peristiwa mutasi gen yang menguntungkan, memun-
culkan spesies dengan sifat:
1.
lebih adaptif;
2.
daya fertilitas dan daya ketahanan spesies meningkat;
3.
sifat baru yang menguntungkan.
Evolusi terjadi lebih berpeluang disebabkan adanya mutasi
gen yang menguntungkan pada individu setiap spesies. Seperti
halnya suksesi (persebaran kronologi makhluk dalam suatu
daerah), evolusi memunculkan individu-individu (spesies-spesies)
yang berbeda pada setiap masanya. Awal mula suksesi, spesies
yang hidup pada suatu tempat dan waktu tertentu hanya dihuni
oleh beberapa spesies yang mampu beradaptasi terhadap
lingkungan awalnya. Pada tahap berikutnya, spesies-spesies yang
lama akan mati meninggalkan materi-materi fisik tertentu. Proses
Evolusi
81
pelapukan maupun penambahan unsur hara mengakibatkan ter-
jadinya perubahan kondisi fisik lingkungan. Perubahan itu me-
mungkinkan hidupnya spesies-spesies baru yang lebih cocok un-
tuk adaptasi terhadap lingkungan tersebut. Sama halnya dengan
evolusi, munculnya mutasi gen yang menguntungkan akan muncul
pula individu-individu baru dengan daya adaptasi yang tinggi
terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.
Adanya perubahan lingkungan yang terjadi dari masa ke
masa, mengakibatkan individu-individu yang hidup pada masa-
masa tersebut mengalami perubahan pula. Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa spesies-spesies yang hidup dari
masa ke masa mengalami perubahan-perubahan. Demikianlah
yang menjadi dasar terjadinya evolusi.
Evolusi juga didukung adanya faktor-faktor sebagai berikut.
1. Seleksi Alam
Alam mengadakan seleksi terhadap makhluk hidup
yang ada di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang dapat
beradaptasi yang mampu bertahan hidup dan berkembang
biak, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah
dan gagal melangsungkan kehidupannya.
2. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan spesies-spesies ke tempat-
tempat baru. Perpindahan tersebut menghasilkan pola kehi-
dupan baru yang mendukung terjadinya perubahan pada
spesies-spesies tersebut. Pada tempat yang baru generasi-
generasi yang muncul akan berbeda dari spesies-spesies
nenek moyang asal-usulnya.
3. Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen terjadi melalui perkawinan yang me-
nyebabkan perubahan frekuensi gen pada generasi berikut-
nya. Melalui perkawinan silang, akan dihasilkan varietas
baru. Varietas baru ini terjadi akibat pembuahan atau penyer-
bukan dari individu lain sehingga terjadi rekombinasi gen. Re-
kombinasi gen-gen yang disebabkan oleh perkawinan silang
merupakan dasar terjadinya evolusi, karena melalui rekom-
binasi memungkinkan adanya variasi baru.
Apabila varietas-varietas baru yang terbentuk menempati
daerah yang sangat berbeda dan tidak memungkinkan terjadinya
interhibridisasi, dua varietas baru tersebut akan mengalami
perubahan-perubahan yang pada akhirnya akan menjadi dua
spesies yang berbeda.
Perubahan habitat seiring
dengan perubahan
lingkungan. Dua abad lalu
di Inggris hidup ngengat
berbintik yang sayapnya
berwarna cerah. Warna
ini mirip dengan batang
pohon habitatnya hingga
burung pemangsa sukar
mengenalnya. Setelah
revolusi industri, asap
cerobong pabrik
mengubah warna batang
pohon menjadi lebih
gelap, hingga ngengat itu
mudah dikenali. Lama-
kelamaan muncul
ngengat baru berwarna
gelap, hingga dapat
menyamar dengan baik
pada batang pohon itu.
Sumber:
Ensiklopedi Populer
Anak
, 2001
INFO
Biologi SMA Jilid 3
82
Proses pembentukan spesies baru ini disebut spesiasi. Spesiasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1. Isolasi Reproduksi
Apabila dua spesies yang asal-usulnya sama, kemudian
terjadi perubahan yang mendasar sehingga mengakibatkan
tidak terjadinya kesamaan alat reproduksi dan tidak terjadi
interhibridisasi, maka spesies tersebut menjadi dua kelompok
populasi simpatrik (populasi yang berbeda spesies).
2. Isolasi Geografis
Isolasi geografis merupakan pemisahan kedua spesies
simpatrik karena letak geografis yang mengakibatkan tidak
terjadinya interhibridisasi.
3. Domestikasi
Penjinakan hewan-hewan liar menjadi hewan peli-
haraan disebut domestikasi. Domestikasi menyebabkan ter-
jadinya penyimpangan dari keadaan aslinya sehingga menga-
rah pada terbentuknya spesies baru. Secara alami, hewan-
hewan peliharaan akan memisahkan diri dari hewan-hewan
liar dan mempersempit peluang terjadinya interhibridisasi.
4. Peristiwa Poliploidi
Poliploidi adalah suatu keadaan yang tidak normal, di
mana jumlah kromosom menjadi berlipat ganda sehingga
tidak mewarisi sifat dari induknya dan menyebabkan
terbentuknya spesies baru. Peristiwa poliploidi antara lain
dipengaruhi oleh radiasi dan zat kimia tertentu.
D. Perkembangan Teori Evolusi
Walaupun telah banyak para ahli yang mengemukakan
tentang evolusi, namun Darwinlah yang dianggap sebagai orang
yang mencetak Teori Evolusi. Teori Evolusi didasarkan pada
seleksi alam, dan didukung dengan fakta-fakta yang merupakan
pedoman bagi penyelidikan biologi. Teori Evolusi yang diciptakan
oleh Darwin dimulai dari ekspedisinya di Kepulauan Galapagos
pada tahun 1835. Kepulauan Galapagos terletak 900 km di
sebelah barat Pantai Ekuador, Amerika Selatan. Di pulau ini,
Darwin meneliti berbagai macam kura-kura dan burung finch
(pipit). Burung-burung itu mempunyai variasi bentuk dan ukuran
paruh yang berbeda-beda. Burung ini mempunyai sifat yang sama
dengan burung-burung yang hidup di Ekuador, Amerika Selatan.
Dari hasil penelitiannya, ternyata burung-burung finch di
Kepulauan Galapagos beraneka ragam dalam bentuk tubuh, besar
kecilnya paruh, dan perilaku.
Evolusi
83
Berdasarkan kesamaan sifat yang ada, Darwin menduga
burung finch di Galapagos berasal dari keturunan yang sama
dengan burung finch dari Amerika Selatan. Karena migrasi,
burung tersebut berpindah ke Kepulauan Galapagos yang mem-
punyai keadaan lingkungan berbeda dengan tempat asalnya. Pada
lingkungan baru yang beraneka ragam, dihasilkan 14 spesies
burung finch yang dapat dibeda-bedakan menurut ukuran dan
bentuk paruhnya. Perbedaan-perbedaan ini diduga ada hubungan-
nya dengan jenis makanan. Adapun jenis-jenis burung finch
sebagai berikut.
1.
Burung finch dengan paruh tebal dan kuat merupakan
pemakan biji-bijian yang terdapat di tanah. Burung finch jenis
ini ditemukan sebanyak enam spesies.
2.
Burung finch dengan paruh lurus merupakan burung peng-
isap madu. Burung finch jenis ini mempunyai berbagai
macam bentuk paruh yang berlainan yang dipengaruhi dari
pohon-pohon penghasil madu.
3.
Burung finch dengan paruh tebal, lurus, dan berlidah pendek
merupakan burung pematuk dalam mencari mangsa. Bu-
rung-burung tersebut serupa tetapi masing-masing memiliki
ciri khas yang berbeda.
Darwin, dalam membentuk pendapatnya tentang timbulnya
spesies banyak dipengaruhi oleh isi buku Charles Lyell (Inggris,
1797–1875) dalam bukunya yang berjudul
Principles of
Geology,
dan Thomas Robert Maltus (Inggris, 1766–1834) dalam
bukunya yang berjudul,
An Essay on The Principle of Popula-
tion
. Kedua pendapat tersebut memengaruhi anggapan Darwin
dalam mencari jawaban tentang terbentuknya makhluk hidup
sekarang.
Di alam, individu yang tidak sesuai dan tidak mampu
beradaptasi akan punah dan hanya individu yang sesuai yang
menghasilkan generasi selanjutnya. Seleksi alam telah berperan
terhadap munculnya penyimpangan-penyimpangan atau perubah-
an-perubahan pada makhluk hidup. Darwin mengumpulkan fakta-
fakta yang berguna untuk memperkukuh teorinya. Kumpulan
semua hasil studinya disusun ke dalam sebuah buku yang berjudul
On the Origin of Species by Means of Natural Selection
(Timbulnya Spesies Baru Melalui Seleksi Alam) pada tahun 1859.
Buku ini memuat dua teori sebagai berikut.
1.
Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup
di masa lampau.
2.
Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Para ahli ilmu pengetahuan ada yang sependapat dengan
teori ini, dan ada pula yang menolak kedua teori Darwin tersebut.
Biologi SMA Jilid 3
84
Berbeda dengan pendapat Lamarck yang juga mengemu-
kakan Teori Evolusi, bahwa perubahan-perubahan yang terjadi
pada suatu individu disebabkan oleh pengaruh lingkungan. La-
marck berpendapat bahwa organ-organ yang terlatih dan sering
digunakan akan berkembang dan membesar. Sebaliknya, jika
tidak sering digunakan akan mengecil dan mereduksi, akhirnya
lenyap. Silang pendapat antara Lamarck dan Darwin di antaranya
mengenai jerapah berleher panjang dan berleher pendek.
Menurut Lamarck, jerapah yang berleher panjang pada mulanya
berasal dari jerapah yang berleher pendek, tetapi karena harus
mencapai daun-daun dari pohon yang tinggi maka lehernya
tumbuh menjadi agak panjang. Sifat leher panjang ini diturunkan
pada generasi berikutnya, sehingga dari generasi ke generasi,
jerapah memiliki leher panjang.
Darwin tidak sependapat, menurutnya nenek moyang
jerapah terdiri atas individu yang berleher panjang dan pendek.
Jerapah yang berleher panjang mudah memperoleh makanan
sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ada-
pun jerapah yang berleher pendek punah karena tidak mampu
mempertahanan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian,
evolusi terjadi melalui seleksi alam terhadap populasi jerapah.
Teori Lamarck menekankan peranan lingkungan terhadap
terbentuknya perubahan-perubahan pada suatu individu, tetapi
sifat-sifat tersebut tidak dapat diturunkan. Percobaan August
Wismann (1834–1914) membuktikan pada pemotongan ekor tikus
sampai pada 20 generasi, ternyata generasi ke-21 tetap memiliki
ekor seperti generasi sebelumnya. Menurut Wismann, evolusi
menyangkut tentang cara diwariskannya gen-gen melalui sel-sel
kelamin, misalnya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetika.
Kegiatan
(
Kecakapan Vokasional Personal)
1. Urutkan fosil-fosil manusia purba dalam berbagai tingkatan
berdasarkan perkiraan masa hidupnya dari berbagai sumber
informasi.
2. Bandingkan kemajuan-kemajuan yang dimiliki dari berbagai
tingkatan manusia purba tersebut.
3. Buatlah prediksi alur perubahan yang berangsur-angsur dari
tingkatan manusia purba hingga diperoleh urutan alur perubahan
yang menunjukkan tingkat kemajuan.
4. Bandingkan alur perubahan yang menuju tingkat kemajuan
tersebut dengan manusia modern. Adakah hubungan alur
manusia purba tersebut dengan manusia modern?
Evolusi
85
E. Tanggapan Teori Evolusi Darwin
Perjalanan Teori Evolusi Darwin sampai sekarang terus
mendapatkan kritik dan penolakan-penolakan dari berbagai ahli
dan ilmuwan. Dalam konteks agama, Teori Evolusi terkait dengan
keyakinan bahwa Tuhan adalah pencipta makhluk hidup, se-
mentara Teori Evolusi menyangkal terjadinya fenomena tersebut
dan menggantikan dengan konsep evolusi. Penolakan Teori Evo-
lusi menurut beberapa ahli hanya merupakan
conjecture
atau
dugaan belaka tanpa dukungan fakta. Adanya tingkatan kemajuan
bentuk hidup, dari pengamatan fosil suatu strata ke strata
berikutnya menunjukkan adanya perencanaan dalam penciptaan
makhluk hidup dan bukan merupakan perubahan alami akibat
adanya tekanan dari lingkungan.
Argumentasi lain dari ilmuwan yang menolak konsep Teori
Evolusi adalah dipertanyakannya apakah variasi dapat teraku-
mulasi sebagaimana yang dikatakan Darwin. Ilmuwan tersebut
juga mempertanyakan apakah usia bumi cukup lama untuk me-
mungkinkan seleksi alam sehingga menghasilkan demikian
beranekanya makhluk hidup. Bukti-bukti fosil oleh beberapa ahli
geologi tidak mendukung gambaran terjadinya evolusi yang ber-
tahap. Jika suatu spesies berasal dari spesies lain melalui
perubahan sedikit demi sedikit, mengapa tidak terlihat sejumlah
besar bentuk transisi di manapun? Mengapa tidak ditemukan
bukti-bukti spesies di kerak bumi dalam jumlah tak terhitung?
Mengapa tidak ditemukan jenis-jenis peralihan dengan kekera-
batan yang erat?
Saat ini sudah banyak buku yang ditulis ilmuwan yang me-
nentang Teori Evolusi. Beberapa di antaranya: Norman Macbeth
(1971,
Darwin Retried: An Appeal to Reason
), Michael Denton
(1985
, Evolution: A Theory in Crisis
), Robert
Saphiro (1986,
Origins:
A Sceptics Guide to The Creation of Life on Arth
),
Michael J. Behe (1996,
Darwin’s Black Box
), W.R. Bird (1991,
The Origin of Species Revisited
), Elaine Morgan (1994,
The
Scars of Evolution
). Penolakan lain terhadap Teori Evolusi
Darwin disampaikan oleh Harun Yahya, seorang penulis dari
Turki. Harun Yahya (2004) menolak terhadap mekanisme yang
menyebabkan terjadinya proses evolusi. Menurutnya, tidak
pernah dikemukakan sebuah bukti yang menunjukkan bahwa
seleksi alam telah menyebabkan makhluk hidup berevolusi.
5. Tuliskanlah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan.
6. Presentasikan kesimpulanmu di depan kelas.
Biologi SMA Jilid 3
86
Seleksi alam hanya menyatakan bahwa makhluk hidup yang
lebih mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya
akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu
bertahan hidup. Sebaliknya, yang tidak mampu akan punah. Se-
bagai contoh, dalam sekelompok rusa yang hidup di bawah an-
caman pemangsa. Secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari
lebih cepat akan dapat bertahan hidup. Akan tetapi, hingga kapan
pun proses ini berlangsung tidak akan membuat rusa-rusa menjadi
spesies lain. Dengan demikian, seleksi alam tidak dapat melaku-
kan apa pun sampai variasi-variasi menguntungkan terjadi.
Mutasi didefinisikan sebagai pemutusan atau penggantian
yang terjadi pada molekul DNA. Dalam kenyataannya, mutasi
bersifat kecil, acak, dan berbahaya. Mutasi jarang terjadi, kalau-
pun terjadi kemungkinan besar mutasi tidak berguna sehingga
karakteristik mutasi ini menunjukkan bahwa mutasi tidak menga-
rah pada perkembangan evolusioner. Suatu perubahan acak pada
organisme bersifat tidak berguna atau membahayakan. Ada tiga
alasan utama mutasi tidak dapat dijadikan bukti yang mendukung
pernyataan evolusi sebagai berikut.
1.
Efek langsung dari mutasi membahayakan. Karena, mutasi
hampir selalu merusak makhluk hidup yang mengalaminya.
2.
Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA suatu
organisme. Mutasi tidak dapat memberi makhluk hidup organ
atau sifat baru.
3.
Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi
harus terjadi pada sel-sel reproduksi organisme tersebut.
Perubahan acak yang terjadi pada sel biasa tidak dapat di-
wariskan pada generasi berikutnya.
Darwin menyebutkan variasi dalam suatu spesies sebagai
bukti kebenaran teorinya. Akan tetapi, variasi bukanlah evolusi.
Variasi hanyalah hasil aneka kombinasi informasi genetis yang
sudah ada dan tidak menambahkan karakteristik baru pada in-
formasi genetis. Pada makhluk hidup, semua usaha pengawinan
untuk menghasilkan variasi-variasi baru tidak meyakinkan dan ada
batasan-batasan yang ketat di antara spesies-spesies makhluk
hidup yang berbeda. Artinya, sangat mustahil bagi peternak meng-
ubah sapi menjadi spesies berbeda dengan cara mengawinkan
varietas-varietasnya.
Darwin mengemukakan bahwa makhluk dengan organ-
organ yang mirip (homolog) memiliki hubungan evolusi di antara
mereka dan organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang yang
sama. Hal ini ditentang, karena homologi hanya merupakan
argumen yang didasarkan kemiripan fisik. Tidak pernah dibuktikan
satu fosil nenek moyang yang memiliki struktur homolog. Hal ini
Evolusi
87
dibuktikan sebagai berikut.
1.
Organ-organ homolog ditemukan pula pada spesies-spesies
yang berbeda.
2.
Kode-kode genetis beberapa makhluk yang memiliki organ
homolog sama sekali berbeda.
3.
Perkembangan embriologis organ-organ homolog benar-
benar berbeda pada makhluk-makhluk yang berbeda.
Dengan demikian, riset genetis dan embriologis telah mem-
buktikan bahwa konsep homologi yang dinyatakan Darwin se-
bagai bukti evolusi makhluk-makhluk hidup dari nenek moyang
yang sama tidak dapat dianggap sebagai bukti.
Menurut Teori Evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu
nenek moyang. Spesies yang ada sebelumnya lambat laun
berubah menjadi spesies lain dan semua spesies muncul dengan
cara ini. Perubahan ini berlangsung sedikit demi sedikit dalam
jangka waktu jutaan tahun. Hal yang menjadi penolakan adalah
seharusnya terdapat banyak spesies peralihan selama periode
perubahan yang panjang ini.
RANGKUMAN
1. Kajian yang membahas tentang kejadian
makhluk hidup yang bisa beraneka
ragam di bumi ini disebut Teori Evolusi.
2. Petunjuk evolusi meliputi: variasi-va-
riasi yang terjadi pada individu dalam
satu keturunan, petunjuk fosil dari ber-
bagai lapisan bumi, homologi antar-
organ-organ pada makhluk hidup, em-
briologi perbandingan dalam perkem-
bangan makhluk hidup, dan pengaruh
penyebaran geografis.
3. Sifat-sifat yang berbeda, yang terdapat
pada individu-individu dalam satu
spesies disebut variasi. Individu yang
mengalami variasi disebut varian.
4. Laju mutasi suatu spesies adalah angka-
angka yang menunjukkan jumlah gen-
gen yang bermutasi di antara seluruh
gamet yang dihasilkan oleh satu
individu dari suatu spesies.
5. Faktor-faktor pendukung evolusi, an-
tara lain: seleksi alam, migrasi, dan
rekombinasi gen.
6. Proses pembentukan spesies baru dise-
but spesiasi.
7. Faktor-faktor yang memengaruhi ter-
bentuknya spesies baru: isolasi repro-
duksi, isolasi geografis, domestikasi,
dan peristiwa poliploidi.
8. Mutasi didefinisikan sebagai pemutusan
atau penggantian yang terjadi pada
molekul DNA.
9. Ilmuwan yang menentang Teori Evo-
lusi, beberapa di antaranya: Norman
Macbeth (1971,
Darwin Retried: An
Appeal to Reason
), Michael Denton
(1985,
Evolution: A Theory in Crisis
),
Robert Saphiro (1986,
Origins: A
Sceptics Guide to The Creation of Life
On Erth
), Michael J. Behe (1996,
Darwin’s Black Box
), W. R. Bird
(1991,
The Origin of Species Re-
visited
), Elaine Morgan (1994,
The
Scars of Evolution
), dan selanjutnya
penolakan terhadap Teori Evolusi Dar-
win disampaikan oleh Harun Yahya
(2004), seorang penulis dari Turki.
Biologi SMA Jilid 3
88
UMPAN BALIK
Setelah mempelajari mengenai evolusi, tentu kalian sudah
memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan me-
ngenai pengertian evolusi, petunjuk-petunjuk evolusi, meka-
nisme evolusi, hasil studi evolusi serta kecenderungan teori
evolusi.
Apabila ada hal-hal yang kalian masih belum jelas mema-
hami dan menguasainya, bacalah kembali dengan cermat materi
di depan. Jika perlu bacalah referensi-referensi pendukung dari
buku-buku maupun internet, atau diskusikan dengan teman-
teman dan gurumu.
UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan soal-soal berikut di buku kerja kalian.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Ilmu yang membahas tentang fosil se-
bagai petunjuk tentang adanya evolusi
adalah ....
a. palaentologi
c . evolusi
b. arkeologi
d. geologi
e. antropologi
2. Kesamaan kekerabatan antara perkem-
bangan yang terjadi pada Vertebrata
ditunjukkan oleh ....
a. proses perkembangan zigot sampai
akhir embrio
b. proses perkembangan tahap-tahap
embrio
c . bentuk dari fase zigot sampai awal
embrio
d. bentuk embrio
e. bentuk zigot
3. Menurut Darwin, faktor-faktor yang
memengaruhi adanya variasi pada ma-
khluk hidup adalah ....
a. tanah, mutasi gen, dan rekombinasi
gen
b. suhu, tanah, dan makanan
c . suhu, makanan, dan mutasi gen
d. makanan, mutasi gen, dan seleksi
e. seleksi, mutasi gen, dan rekom-
binasi gen
4. Tangan pada manusia homolog dengan
sayap burung sebab ....
a. keduanya mempunyai fungsi yang
berbeda, walau sama-sama mempu-
nyai tulang pengumpil
b. keduanya mempunyai fungsi dan
struktur yang berbeda
c . keduanya mempunyai asal-usul
yang sama, tetapi mempunyai fung-
si yang berbeda
d. sayap burung berkembang jauh ber-
beda daripada tangan manusia
e. sayap burung ditumbuhi bulu untuk
terbang, tangan manusia tidak
5. Meskipun perwujudan mutasi yang
menguntungkan sangat kecil, namun
mutasi merupakan mekanisme evolusi
yang sangat penting. Berikut ini yang
tidak mendukung kenyataan tersebut
adalah ....
a. jumlah populasi banyak sekali
b. jumlah gamet mengandung beribu-
ribu gen
c . setiap individu menghasilkan beri-
bu-ribu gamet
d. jumlah generasi selama spesies itu
ada banyak sekali
e. kemampuan reproduksi populasi
mengalami perubahan
Evolusi
89
6. Mutasi gen kebanyakan merugikan ka-
rena ....
a. menghasilkan gen letal
b. terjadi pada mutan
c . terjadi pada poliploidi
d. terjadi pada gen resesif
e. terjadi pada gen dominan
7. Domestikasi merupakan suatu usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhan-
nya dengan ....
a. melakukan pembastaran
b. melakukan inseminasi buatan
c . melakukan vegetatif buatan
d. menggunakan bibit unggul
e. menjadikan hewan liar menjadi
hewan peliharaan
8. Penjinakan hewan liar menjadi hewan
peliharaan disebut ....
a. domestikasi
b. poliploidi
c . isolasi
d. spesiasi
e. mutasi
9. Perhatikan pernyataan-pernyataan ber-
ikut ini.
1) Spesiasi adalah proses pemben-
tukan spesies baru.
2) Salah satu faktor yang memenga-
ruhi evolusi adalah isolasi repro-
duksi.
3) Salah satu kelemahan Teori Evolusi
Darwin adalah tidak ditemukannya
bukti individu peralihan.
4) Salah satu bukti evolusi adalah
adanya mutasi gen.
Pernyataan yang benar adalah nomor
....
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c . 2 dan 4
d. 4
e. 1, 2, 3, dan 4
10. Teori Evolusi yang menyebutkan bah-
wa perubahan-perubahan yang terjadi
pada suatu individu disebabkan oleh
pengaruh lingkungan adalah pendapat
dari ....
a. Darwin
b. Lamarck
c . Harun Yahya
d. Saphiro
e. Haeckel
11. Suatu keadaan yang tidak normal, di
mana jumlah kromosom menjadi ber-
lipat ganda sehingga tidak mewarisi
sifat dari induknya dan menyebabkan
terbentuknya spesies baru disebut ....
a. monoploidi
b. rekombinasi gen
c . poliploidi
d. mutagen
e. translokasi
12. Perhatikan nama-nama ilmuwan ber-
ikut ini.
1. Haeckel
4. Saphiro
2. Lamarck
5. Pasteur
3. Malthus
Ilmuwan yang menentang Teori Evo-
lusi adalah nomor ....
a. 1, 2, 3
b. 1 dan 3
c . 2 dan 4
d. 4
e. 1, 2, 3, dan 4
13. Salah satu bukti adanya evolusi adalah
homologi. Anggota-anggota tubuh ber-
ikut yang
tidak
homolog adalah ....
a. kaki manusia dengan kaki ayam
b. sirip depan ikan paus dengan kaki
depan katak
c . kaki depan lembu dengan sayap
burung
d. tangan manusia dengan sayap bu-
rung
e. sayap burung dengan sayap kupu-
kupu
Biologi SMA Jilid 3
90
14. Pada suatu habitat, mula-mula terdapat
banyak spesies namun sekarang spe-
sies-spesies tersebut mulai punah. Ini
menunjukkan adanya perubahan fre-
kuensi keseimbangan gen dalam popu-
lasi. Hal ini terjadi karena ....
a. seleksi alam
b. mutasi alam
c . variasi
d. kompetisi
e. hibridisasi
15. Beberapa hal berikut yang
bukan
me-
rupakan faktor-faktor yang berpe-
ngaruh terhadap spesiasi adalah ....
a. isolasi reproduksi
b. isolasi geografi
c . peristiwa poliploidi
d. domestikasi
e. interhibridisasi
B . Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1. Sebutkan teori-teori beserta ilmuwan-
nya yang mendukung Teori Evolusi
Darwin.
2. Jelaskan peranan mutasi gen dan re-
kombinasi gen terhadap mekanisme
evolusi.
3. Jelaskan terbentuknya spesies baru
yang berbeda dari nenek moyangnya.
Faktor-faktor apa penyebabnya?
4. Jelaskan perbedaan pokok pendapat
Darwin dan Lamarck mengenai za-
rapah berleher panjang dan berleher
pendek.
5. Sebutkan faktor-faktor yang menye-
babkan penolakan terhadap Teori Evo-
lusi Darwin.